Honda Astrea Grand Bermesin Dua Silinder
Siapa yang gak kenal motor satu ini,sing biasane di gowo bapak/ibu pns...
sekarang jadi pusat perhatian setelah dimodifikasi.
cekidot gaannnn..........!!!
TUA TUA KELADI GAN.......................!!!!!
TUA TUA KELADI GAN.......................!!!!!

Sepintas tak ada yang istimewa dengan Honda Astrea tahun 1996 milik Heriyanto ini. Bahkan tampilannya bisa dibilang kumuh. Tapi jangan underestimate
dulu, pemuda yang berasal dari Ciledug ini mengaplikasikan double
silinder pada motor kesayangannya. Dan dia mempercayakan pengerjaan
motornya pada O’M2S Oji Motor, bengkel specialis bikin motor jadi 2
siinder
Mesin yang dianut segaris. Tidak mengikuti tren yang sudah banyak diadopsi, yaitu konfigurasi V atau V-twin engine. Biar jelas, scrutineering pun dilakukan, guna membuktikan memang dua silinder dan berfungsi maksimal.
Di kepala silinder tidak mengalami penggabungan. Head
dibikin terpisah satu sama lain. Sehingga keduanya memiliki rante keteng
dan kem sendiri-sendiri.
Kedua piston digerakkan 2 kruk as Grand yang digabung.
Sistem penyatuan kruk as sederhana. Bandul kruk as kanan dilubangi.
Sementara kruk as kiri dari as yang menuju kopling dimasukkan ke lubang
itu. Kemudian dipres dan di las titik. Tentu sebelumnya as itu dipotong
dulu.
Laher kruk as dipasang 4 biji. Dua di kanan-kiri dan 2 di tengah. Di tengah kruk as juga dipasangi gir timing untuk rantai keteng silinder kanan.
Kemudian dibuatkan crankcase baru. “Crankcase terbuat dari aluminium batangan yang dibentuk ulang dengan cara dicetak lalu dibubut,” jelas Rizky Fauzi, sang mekanik yang punya ide hebat ini. Mesin jadi molor sekitar 9-10 cm kesebelah kiri.
Crankcase baru ini sudah dilengkapi dudukan bearing kruk as tengah. Juga dibentuk menggunakan las babet dan argon. Kemudian finishing menggunakan mesin milling agar bisa dipasangi dua si-linder milik Grand.

Silinder blok diisi seher Kawasaki Kaze standar. Diameternya 53 mm. Dipadukan dengan stroke standar Grand 49,5 mm. Satu silindernya jadi 109,2 cc. Karena 2 silinder jadinya 109,2 x 2 = 218,4 cc.
Pengapian Grand ini hanya menggunakan 1 pulser dan 1 CDI kepunyaan Shogun. Kabel dari CDI dibikin cabang 2, untuk 2 koil Jupiter. Dan diteruskan ke busi yang juga jadi 2.
Atur Suara
Kalau 2 silinder bekerja berbarengan dengan proses kerja yang sama, suara mesin biasa saja. Seperti 2 motor 1 silinder hidup bareng.
Agar suara seram seperti moge, proses kerja silinder kiri dan kanan dibikin beda. Piston di kanan sedang kompresi, sementara piston di kiri sedang proses langkah buang.
“Meski seher naik-turun bareng, suara yang dihasilkan mesin jadi bergantian karena ledakan pembakaran antara silinder 1 dan 2 berbeda,” terang Fauzy dari Jl. KH Hasyim Ashari, Gondrong Kenanga No. 16, RT 004/01, Cipondoh, Tangerang.
Mesin yang dianut segaris. Tidak mengikuti tren yang sudah banyak diadopsi, yaitu konfigurasi V atau V-twin engine. Biar jelas, scrutineering pun dilakukan, guna membuktikan memang dua silinder dan berfungsi maksimal.
Laher kruk as dipasang 4 biji. Dua di kanan-kiri dan 2 di tengah. Di tengah kruk as juga dipasangi gir timing untuk rantai keteng silinder kanan.
Kemudian dibuatkan crankcase baru. “Crankcase terbuat dari aluminium batangan yang dibentuk ulang dengan cara dicetak lalu dibubut,” jelas Rizky Fauzi, sang mekanik yang punya ide hebat ini. Mesin jadi molor sekitar 9-10 cm kesebelah kiri.
Crankcase baru ini sudah dilengkapi dudukan bearing kruk as tengah. Juga dibentuk menggunakan las babet dan argon. Kemudian finishing menggunakan mesin milling agar bisa dipasangi dua si-linder milik Grand.

Silinder blok diisi seher Kawasaki Kaze standar. Diameternya 53 mm. Dipadukan dengan stroke standar Grand 49,5 mm. Satu silindernya jadi 109,2 cc. Karena 2 silinder jadinya 109,2 x 2 = 218,4 cc.
Pengapian Grand ini hanya menggunakan 1 pulser dan 1 CDI kepunyaan Shogun. Kabel dari CDI dibikin cabang 2, untuk 2 koil Jupiter. Dan diteruskan ke busi yang juga jadi 2.

Kalau 2 silinder bekerja berbarengan dengan proses kerja yang sama, suara mesin biasa saja. Seperti 2 motor 1 silinder hidup bareng.
Agar suara seram seperti moge, proses kerja silinder kiri dan kanan dibikin beda. Piston di kanan sedang kompresi, sementara piston di kiri sedang proses langkah buang.
“Meski seher naik-turun bareng, suara yang dihasilkan mesin jadi bergantian karena ledakan pembakaran antara silinder 1 dan 2 berbeda,” terang Fauzy dari Jl. KH Hasyim Ashari, Gondrong Kenanga No. 16, RT 004/01, Cipondoh, Tangerang.
sumber : (motorplus-online.com)
Senin, 27 Agustus 2012
DATA MODIFIKASI
Knalpot: Performance
Karburator: Karisma
Intake manifold: Karisma
Telepon : (021) 4520564
Senin, 27 Agustus 2012
DATA MODIFIKASI
Knalpot: Performance
Karburator: Karisma
Intake manifold: Karisma
Telepon : (021) 4520564
Tidak ada komentar:
Posting Komentar